Sekda : Perlu Penanganan Komprehensif Untuk Selesaikan Permasalahan Das Pengabuan

Sekda : Perlu Penanganan Komprehensif Untuk Selesaikan Permasalahan Das Pengabuan


JDIH - TJB | KUALATUNGKAL – Sekertaris Daerah Ir. H. Agus Sanusi M. Si sebut bahwa masalah yang sering terjadi dalam pengelolaan DAS ini sangat beragam, rumit dan berkaitan dengan berbagai sector. Di Kabupaten Tanjab Barat sendiri, menurutnya masih sering terjadi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah hulu dan hilir DAS Pengabuan Betara, untuk itu menurutnya diperlukan strategi penanganan DAS yang komprehensif agar sistem keseimbangan Air tetap terjaga.

Hal itu disampaikan Sekertaris Daerah Ir. H. Agus Sanusi M. Si saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) yang dilaksanakan di Lantai III Gedung Bappeda. Rabu (27/07/22).

Lebih lanjut, Sekda yang membacakan sambutan Bupati, juga sebut bahwa daerah aliran sungai memiliki banyak manfaat dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun, Sekda juga ingatkan agar dalam pengeloaan dan pemanfaatan DAS tetap memperhatikan dampak lingkungan.

"DAS dapat diimanfaatkan untuk berbagai kepentingan pembangunan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat, namun demikian perlu juga diperhatikan berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan" katanya

"Salah satu tugas forum DAS antara lain yakni membantu Kepala Daerah menyusun rencana pengelolaan Daerah aliran sungai ( RPDAS) pembinaan dan pemberdayaan masyarakat serta pengendalian pengelolaan DAS serta tugas-tugas lainya" lanjutnya

Sebelum mengakhiri sambutanya Sekda berharap Rakor Forum DAS 2022 ini mendapatkan suatu rumusan tindak pengelolaan DAS yang bisa dilaksanakan oleh semua pemangku kepentingan dalam wilayah DAS Pengabuan Betara.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Dr. H. Katamso SA. SE. ME dalam laporannya mengatakan tujuan Pelaksanaan diadakannya Rakor Forum pengelolaan DAS ini untuk mengetahui progres Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh OPD Teknis maupun perusahaan selaku anggota forum, saling mengingatkan kan pentingnya peran serta atau kontribusi perusahaan dalam pengelolaan DAS Kabupaten Tanjab Barat dan membahas rencana pembangunan model kampung ramah air hujan ( KRAH ) yang akan dilaksanakan di Kabupaten Tanjab Barat.

“Peserta Anggota forum Koordinasi Pengelolaan DAS yang terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten, perusahan yang berlokasi di sekitar DAS, Unsur Akademisi dan LSM yang keseluruhan berjumlah lebih kurang 35 (tiga lima) orang,” jelasnya.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh  Asisten Ekbang, Kepala Balai pengelolaan Daerah aliran sungai dan hutan lindung Batanghari, Ketua Forum Koordinasi pengelolaan DAS Provinsi Jambi,Serta tamu undangan lainnya.